Dirut PDAM Indramayu Diisukan Hengkang dari Jabatan

Admin

Indramayu, NewsSkdak.id_Ady Setiawan, Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Darma Ayu Kabupaten Indramayu diisukan akan hengkang dari jabatanya.

Hal itu,ditanggapi Ady dengan santai.

Dalam sebuah media, Ady Setiawan dikabarkan mundur dari jabatan Dirut Perumdam TDA Indramayu pada tanggal 1 Agustus 2024 mendatang.

“Masalah berita itu saya biasa saja, bahkan saya menanggapinya dengan santai. (Berita) itu cerminan dan sikap pribadi si penulis,” kata Ady, pada Sabtu (11/5/2024).

Ia menjelaskan,berita tersebut muncul karena menanggapi sikap dirinya yang selalu taat dan ikhlas dalam menjalankan tugas sebagai pejabat BUMD.

Lanjut Ady, ihwal dirinya yang memang pernah mundur dari jabatan sebagai Dirut Perumdam Tirta Pandalungan Kabupaten Jember.

“Saat itu ada konflik kepentingan terkait suksesi kuasa pemilik modal dan terjadi friksi internal Perumdam Jember. Saya memilih untuk mengondusifkan friksi tersebut karena Perumdam terbelah beda dukungan,” ungkap Ady.

Disitulah Ady memilih mundur dengan maksud untuk memberikan kesempatan Bupati Jember saat itu mengondusifkan internal Perumdam dan ia ikhlas untuk kepentingan perusahaan dan masyarakat.

Ady juga menjawab terkait namanya yang tercantum dalam Anggota Satuan Tugas BPR Karya Remaja. Masuknya Dirut Perumdam TDA ini, karena perusahaan air ini selaku deposan yang belum cair.

“Saya tidak terlibat sebagai pengambilan keputusan status BPR, dan apa yang dialami bank daerah itu sesuai dengan regulasi perbankan,” jelasnya.

Mengenai hal yang sedang hangat, yakni dirinya yang dikabarkan maju sebagai bakal calon wakil walikota Semarang, Ady juga menjawabnya dengan santai.

“Itu dorongan masyarakat, utamanya dukungan para kiai, terlebih kedua orang tua,” ucap pria yang akrab disapa mas Wawan ini.

Ia menguraikan juga dukungan itu datang dari teman sekolahnya karena melihat dirinya yang memiliki kapabilitas namun sering diganggu oleh segelintir orang.

“Sering diganggu orang yang beda visi, misalnya digugat ke PTUN, dilaporkan ke polisi terkait KTP yang pisah KK. Sehingga orang tua saya menyuruh pulang dan mengabdi di tempat kelahiran,” terangnya.

Terkait banyaknya permintaan agar dirinya pulang ke kampung halaman, Ady memilih tetap di Indramayu. Ia memilih untuk tetap fokus bekerja dan menaati serta setia dengan pimpinan.

“Meski diminta oleh orang tua, para kiai, dan masyarakat untuk pulang, saya tipe orang yang bertanggungjawab, makanya saya selalu mengikuti perintah dari pimpinan,” tandasnya.

(Epul)

Related Post

Tinggalkan komentar