Indramayu, NewsSidak.id_Bertujuan untuk memperkuat struktur pemerintahan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,Bupati Indramayu,Nina Agustina,melantik 77 pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten Indramayu pada Rabu malam(20/3/2024).
Nina menegaskan, komitmennya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik dengan melantik beberapa pejabat baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Indramayu tersebut.
Mereka yang dilantik terdiri dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II), Pejabat Administrasi (Eselon III), Pejabat Fungsional (Eselon IV) dan Kepala Puskesmas.
Diantara pejabat yang dilantik, terdapat pergeseran jabatan yang cukup signifikan.
Salah satu pergeseran yang mencolok adalah Ahmad Budiarto yang awalnya menjabat sebagai Staf Ahli Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, kini menduduki posisi strategis sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Discapil).
Trinani Rochaeningsih, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Dispara), kini menggantikan posisi Staf Ahli yang ditinggalkan oleh Ahmad Budiarto.
Sementara Caridin eks Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan(Kadisdikbud) kemudian menjabat Plt Sekdis Dinsos,terakhir menjabat sebagai Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya, kini kembali ke Disdikbud sebagai Kadis definitive.
Selain itu, terdapat juga pergeseran dalam jajaran Pejabat Administrasi, seperti Haryono yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Terisi kini menduduki posisi Sekretaris Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian.
Begitu pula dengan Hani Handayani yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial, setelah sebelumnya menjabat sebagai Kepala Seksi.
Bupati Nina Agustina menekankan pentingnya kinerja yang berkualitas dari para pejabat yang baru dilantik.
Ia mengatakan, para pejabat harus memiliki komitmen untuk bekerja dengan baik dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kita ini harus bisa kerja baik, kerja nyata. Para pejabat atau ASN harus paham betul, jika kita tidak mampu bekerja, malu sama masyarakat dan seragam yang kita pakai,” pungkasnya.
(Epul)