Indramayu, Newssidak.id_ Bidang Pendidikan Persatuan Wanita Patra(PWP)Pertamina RU VI Balongan menyelenggarakan workshop pengolahan minyak jelantah (minyak bekas) diolah menjadi sabun.
Sebanyak 60 peserta mengikuti workshop yang berlangsung di gedung PWP Komplek Perumahan Pertamina Bumi Patra, Jumat(9/8/2024).
Peserta dalam workshop ini merupakan para ibu yang terdiri dari anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kecamatan Indramayu, PKK Kecamatan Balongan, serta perwakilan istri pekerja PT KPI Unit VI Balongan.
Wakil Ketua Pendamping Bidang Pendidikan, Aginta Jefri Simanjuntak, mewakili Ketua PWP RU VI, Metha Sugeng Firmanto, mengatakan, Workhsop membuat sabun dari minyak jelantah ini merupakan program kerja yang bertujuan dalam pelestarian lingkungan.
Aginta juga mengatakan, minyak jelantah ini merupakan limbah rumah tangga yang sangat umum ditemukan karena dihasilkan dari setiap rumah dan faktor tingginya penggunaan minyak goreng dalam mengolah makanan sehari-hari.
“Minyak jelantah jika dibuang ke saluran air dampaknya akan membuat pencemaran sekaligus membuat saluran air menjadi tersumbat,” terang Aginta.
Dalam workshop ini, hadir selaku narasumber yakni Sonya Suci Ramadhani dari Senja ZW Artisan Organic Soap. Penyampaian materi dari narasumber sendiri sangat mudah dipahami, terlebih Sonya juga hadir membawa lengkap modul praktik beserta formulasi sabun organik racikannya yang dibagikan kepada setiap peserta.
Akhiroh, salah satu peserta dari PKK Kecamatan Balongan mengatakan senang diundang menjadi peserta pelatihan membuat sabun organik dari minyak jelantah ini.
Dituturkannya, kegiatan ini sangat bermanfaat mengingat banyak minyak jelantah yang dihasilkan di Balongan. Selain dihasilkan dari rumah tangga, sambungnya, minyak jelantah di Desa Balongan juga banyak berasal dari industri makanan ringan seperti pedagang gorengan dan pembuat kerupuk.
“Semoga kegiatan ini bisa kami sosialisasikan juga ke masyarakat dan mengajak masyarakat untuk mengolah limbah jelantah ini agar tidak dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan,” harapannya.
(Epul)