Indramayu, Newssidak.id_Berternak jangkrik cukup menjanjikan naiknya nilai ekonomi masyarakat,dengan pangsa pasar yang begitu luas dan terjangkau,khususnya di wilayah kabupaten Indramayu.
Salah satu petani jangkrik yang berhasil di daerah ini adalah Rasmin Dani, seorang warga Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.
Sejak tahun 2012 hingga sekarang, Dani tetap konsisten dalam menjalankan usaha ternak jangkrik.
Berawal dari hobinya memelihara burung kicauan, Dani mulai berpikir untuk menyediakan pakan jangkrik yang berkualitas agar burung peliharaannya selalu tercukupi makanannya. Dari situlah ia mulai beternak jangkrik sendiri.
“Saya sudah 12 tahun menekuni ternak jangkrik. Proses pembibitan telur jangkrik memakan waktu 4 hari, dengan menggunakan campuran pakan ayam hingga telur menetas,”ungkap Dani saat ditemui di kediamannya pada Minggu(21/7/2024).
“Setelah itu, jangkrik dipindahkan ke kotak ternak dan dalam waktu sekira 30 hari, jangkrik siap dipanen,” jelasnya.
“Prosesnya sangat mudah dan tidak memerlukan tempat yang mewah. Saya membangun tempat ternak di atas lahan seluas 20 meter persegi dan menggunakan 35 kotak ternak,” bebernya.
Setiap bulan, Dani bisa menghasilkan sekira 30 juta rupiah dari sekali panen. Meskipun ini usaha kecil, ia bekerja sama dengan pedagang ternak burung di wilayah Kabupaten Indramayu, Subang, Majalengka hingga Cirebon.
“Saya berharap para pemuda di Indramayu dapat mengembangkan usaha dengan mempertimbangkan ternak jangkrik sebagai alternatif untuk menambah penghasilan di era modern ini,” tutupnya.
(Epul)