Titik Nol Monumen Indramayu Barat Resmi Berdiri

Admin

Kabupaten Indramayu (Newssidak,id, Jawa Barat) _ Tugu Titik Nol Kilometer Indramayu Barat resmi berdiri.

Kehadiran Tugu tersebut menjadi simbol dimulainya pembangunan wilayah Indramayu Barat yang diusulkan untuk mekar dari Kabupaten Indramayu.Tugu Titik Nol Kilometer itu berada di Desa Sukaslamet, Kecamatan Kroya. Lokasi tersebut rencananya akan menjadi pusat ibu kota calon daerah pemekaran Indramayu Barat, sebagaimana hasil kajian Universitas Padjadjaran (Unpad) pada 2021.

“Alhamdulillah untuk pembangunan Tugu 0 Kilometer Indramayu Barat itu sudah selesai dan kami tanggal 22 Desember rencananya akan datang ke situ untuk sekedar berdoa bersama,” kata Bupati Indramayu, Lucky Hakim,pada Jumat (19/12/2025).

Menurut Lucky, keberadaan Tugu tersebut menjadi bukti keseriusan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam mendukung aspirasi masyarakat Indramayu Barat untuk membentuk daerah otonomi baru.

Meski demikian, Lucky menegaskan bahwa keputusan pemekaran bukan berada di tangan pemerintah daerah, melainkan menjadi kewenangan pemerintah pusat.

“Tapi sambil menunggu keputusan, kami berjalan saja,” tambah Lucky.

Lucky menuturkan, Tugu Titik Nol Kilometer tersebut hanyalah simbol atau tonggak awal sejarah bagi Indramayu Barat.

Untuk menjadi daerah yang mandiri, tentunya dibutuhkan pembangunan yang berkelanjutan, terutama dari sisi pertumbuhan ekonomi.

Karena itu, Pemkab Indramayu berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah Indramayu Barat, salah satunya melalui pengembangan kawasan industri.

“Contohnya, kawasan peruntukan industri akan kita dorong sebesar-besarnya di Indramayu Barat seperti di Sukra, di Gantar, kita sedang ada perubahan tata ruang, lalu di Eretan juga kita benahi, Kandanghaur juga untuk industri,” jelas Lucky.

Ia menambahkan, langkah tersebut menjadi bagian dari persiapan agar Indramayu Barat siap mandiri saat pemekaran kelak disetujui pemerintah pusat.

“Kalau nanti moratorium dibuka dan Indramayu Barat bisa mekar, secara ekonomi wilayah ini sudah seimbang dan kuat,” ujar Lucky.

Pada kesempatan itu, Lucky juga menegaskan bahwa pengembangan industri tidak akan mengganggu sektor pertanian yang luas di wilayah Indramayu Barat.

Menurut dia, produktivitas pertanian tetap akan tinggi meski hadirnya sejumlah industri di sana.

“Ini sudah ada contohnya, satu hektare itu bisa menghasilkan padinya sampai 12 ton, itu akan kita kejar ke seluruh lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) agar seperti itu, jadi walaupun tanahnya berkurang karena untuk industri, tapi tonasenya justru bertambah,” terangnya.

Diketahui, status Indramayu Barat saat ini masih dalam tahap rencana pemekaran sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB).

Wilayahnya mencakup kecamatan-kecamatan di bagian barat seperti Kroya, Haurgeulis, Gantar, Gabuswetan, Terisi, Kandanghaur, Bongas, Anjatan, Sukra dan Patrol.

Dengan Kecamatan Kroya yang diusulkan sebagai calon ibu kota karena letak strategisnya. Pembentukannya pun kini tinggal menunggu persetujuan dari pemerintah pusat.

(Rohman)

Related Post

Tinggalkan komentar