Indramayu Jabar, Newssidak.id_ Pasar konvensional yang berada di desa Sliyeg kecamatan Sliyeg kabupaten Indramayu mulai ramai saat jam menunjukan pukul 04.00 hingga pukul 08.00 WIB pagi.
Para pedagang yang didominasi oleh warga setempat menjajakan berbagai jenis dagangannya, dari sayur mayur,ikan,ayam potong,toko kelontong,bahan-bahan sembako hingga aneka jajanan kueh tradisional.
Dari sekian dagangan yang dijajakan di pasar tersebut,ada salahsatu yang istimewa yakni dagangan yang menjual puluhan aneka macam kueh tradisional berlokasi di sebelah barat pintu gerbang kantor balai desa Sliyeg.
Menurut info yang didapat media ini dari Nur Anisah,pedagang aneka macam kueh tradisional tersebut, kueh-kueh yang didagangnya sudah lama,sejak tahun 2015 yang lalu.
“Dari dulu tempatnya di sini,nggak pindah-pindah, kueh-kueh ini hasil produksi keluarga besar kami yang dikoordinir oleh kedua orang tua saya,” ucap Anis sambil melayani para konsumennya,Sabtu(9/11/2024).
“Ada sekira 33 jenis kueh yang dijajakan setiap harinya dan konsumennya dari berbagai desa yang ada di kecamatan Sliyeg,bahkan ada yang dari luar wilayah kecamatan Sliyeg,” ungkap Anis.
Anis menambahkan,selama belasan tahun usaha kueh milik keluarga besarnya tak pernah menerima bantuan UMKM dari pemerintah.
“Baru didata saja,namun nggak tahu peruntukannya, tapi kami tidak peduli dengan hal itu, karena Alhamdulillah,setiap hari para pembeli selalu banyak,” tukasnya.
Di tempat berbeda,Durnawi,kakak ipar Nur Anisah yang juga penyuplai kueh hasil produksinya mengatakan bahwa sirkulasi usaha kueh tradisional keluarga besar semakin hari semakin menjanjikan. Hal itu terlihat dari naiknya pendapatan total perhari rata-rata tiga juta rupiah untuk keseluruhan jenis kueh.
“Bahkan kalau hari lagi ramai bisa tembus empat jutaan lebih,” jelasnya.
Setiap pagi Anis menunggui lapak dagangan dan melayani para konsumen dibantu oleh kakaknya,Nur Atikah.
(Rudi)