Indramayu Jabar, Newssidak.id_Paguyuban Winangun merupakan wadah komunitas masyarakat desa Gadingan dan desa Mekargading yang berdomisili di desa Gadingan kecamatan Sliyeg kabupaten Indramayu.
Berdirinya Paguyuban Winangun didasari dengan keadaan masyarakat sekitar yang menginginkan adanya perubahan secara individu(tentang pengetahuan umum dan keagamaan),namun dalam perkembangannya,bukan hanya dalam bidang keagamaan saja.
Bidang lain yang dikoordinir Paguyuban Winangun diantaranya Koperasi,olahraga dan bakti sosial, seperti adanya klub bulutangkis PB Winangun, Goes Winangun dan sepakbola,serta seringkali setiap momen gelaran Winangun selalu diiringi dengan pembagian santunan untuk para anak yatim(piatu)maupun para jompo yang ada di kedua desa tersebut.
Paguyuban Winangun yang diinisiasi oleh Sucipto, salah satu tokoh pemuda desa Gadingan tersebut kini sudah berusia 17 tahun yang pada Rabu malam(6/11/2024) telah merayakan hari berdirinya di halaman Paguyuban tersebut.
Berbagai kegiatan digelar Paguyuban Winangun untuk memeriahkan hari jadinya, seperti mengadakan lomba sepeda santai mengelilingi desa Gadingan-Mekargading, kemudian mengadakan pertandingan eksebisi bulutangkis dan sepakbola,serta penyantunan anak-anak yatim(piatu)dan acara puncak pengajian akbar dengan penceramah Ustadz Carsita dari kabupaten Indramayu
Usai acara, Sucipto menyampaikan kepada awak media ini bahwa pihaknya selama mengadakan kegiatan harlah ke-17 Paguyuban Winangun tahun 2024 sebagian besar anggaran dana dari seluruh anggota Paguyuban Winangun,serta donasi sukarela warga setempat.
“Alhamdulillah kami memiliki kas(simpanan dana)dari 88 anggota yang tergabung di Paguyuban Winangun ditambah sumbangan tak mengikat dari para tetangga sekitar,sehingga acara berjalan sesuai rencana,” ungkap Sucipto,Kamis(7/11/2024).
“Untuk santunan sendiri, dananya dari para anggota(Jami’yah) Paguyuban Winangun,” tambahnya.
Dirinya berharap untuk tahun-tahun yang akan datang ada donatur baik dari pihak pemerintah,BUMD-BUMN maupun masyarakat yang peduli kepada anak-anak yatim(piatu) dan para jompo yang ada di desa Gadingan-Mekargading.
(Epul)